Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) se-Kalimantan menggelar Silaturahim Wilayah (Silatwil) untuk memperkuat nilai persatuan dan moderasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Acara yang berlangsung selama tiga hari, mulai 28 hingga 30 Januari 2025, ini mengusung tema "The Contribution of NU Students to Sustainable Development in Indonesia" dan bertempat di Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin.
Silatwil BEM PTNU se-Kalimantan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Presiden BEM PTNU Nusantara, Achmad Baha'ur Rifqi, Koordinator Wilayah BEM PTNU se-Kalimantan, Syifa Hajati, serta perwakilan dari Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (UNUKASE), Husnul Mukarom. Selain itu, hadir pula perwakilan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Selatan, Drs. H. Muslim, perwakilan Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan, Kompol Asep Danu Hudaya, serta mahasiswa dari berbagai kampus PTNU yang ada di Pulau Kalimantan.
Koordinator Wilayah BEM PTNU se-Kalimantan, Syifa Hajati, menyampaikan bahwa Silatwil ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap berbagai isu nasional, khususnya yang berdampak pada Pulau Kalimantan. Ia menekankan bahwa kampus-kampus yang tergabung dalam BEM PTNU Nusantara berada di bawah struktur maupun kultural NU, sehingga memiliki kesamaan visi dalam membangun bangsa yang lebih baik.
"Sejauh ini sudah ada 10 kampus yang bergabung dalam BEM PTNU Nusantara di Kalimantan. Kami masih terus berupaya mengajak lebih banyak kampus agar bergabung dan berkontribusi dalam gerakan ini," ujar Syifa dalam sambutannya.
Sementara itu, Husnul Mukarom yang mewakili Rektor UNUKASE mengingatkan pentingnya kesiapan mahasiswa dalam menghadapi perubahan zaman. Ia menekankan bahwa mahasiswa harus memiliki kemampuan beradaptasi dan komitmen untuk menghadapi tantangan yang ada demi kemajuan bangsa.
"Kesuksesan bukan hanya tentang diri sendiri, tetapi bagaimana kita bisa memberi manfaat bagi orang lain," ungkapnya.
Drs. H. Muslim dari PWNU Kalimantan Selatan juga menekankan bahwa kegiatan Silatwil ini menjadi ajang berbagi pengalaman serta memperkuat kebersamaan di antara mahasiswa NU dari berbagai daerah. Ia berharap forum ini dapat terus menjadi ruang diskusi yang produktif bagi para mahasiswa dalam menyikapi berbagai tantangan sosial dan kebangsaan.
Presiden BEM PTNU Nusantara, Achmad Baha'ur Rifqi, berharap Silatwil ini dapat semakin memperkuat peran mahasiswa NU dalam membangun kesadaran kolektif terkait isu-isu strategis di Indonesia. Ia menekankan pentingnya sosialisasi dan edukasi kepada mahasiswa dan masyarakat agar lebih memahami perkembangan di bidang ekonomi, politik, dan sosial.
"Kita sebagai generasi penerus bangsa harus peka terhadap isu-isu yang berkembang. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan membawa perubahan?" tegasnya.
Silatwil BEM PTNU se-Kalimantan menjadi salah satu langkah konkret dalam mempererat persatuan dan menanamkan nilai moderasi di kalangan mahasiswa. Dengan kolaborasi yang semakin kuat, mahasiswa NU diharapkan dapat terus berkontribusi dalam pembangunan yang berkelanjutan dan membawa perubahan positif bagi bangsa Indonesia. (*)
*) Penulis: Ahmad Rifa'i, mahasiswa Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo.
0 Komentar