Kiai Zuhri Zaini: Kebersihan Dhohir dan Batin Adalah Cerminan Keimanan
PROBOLINGGO – Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, KH Moh Zuhri Zaini, menegaskan bahwa menjaga kebersihan dhohir dan batin merupakan bagian dari syu’abul iman atau cabang keimanan. Hal ini ia sampaikan dalam pengajian kitab Nadzam Syu’abul Iman karya KH Zaini Mun’im di pesantren setempat pada Kamis (14/07/2022).
Menurut Kiai Zuhri, kebersihan memiliki nilai tersendiri dalam Islam, terutama jika dilakukan atas dasar iman kepada Allah. Ia mencontohkan bahwa meskipun banyak orang non-Muslim yang menjaga kebersihan, hal itu bukanlah bagian dari syu’abul iman karena tidak didasari oleh keimanan. Sebaliknya, bagi umat Islam, menjaga kebersihan bukan hanya tuntutan fisik, tetapi juga bagian dari ibadah yang bernilai pahala.
Ia menyayangkan masih banyak umat Islam yang kurang memperhatikan kebersihan meskipun mereka mengaku beriman. Padahal, kebersihan merupakan bagian dari iman yang harus dijaga. Ia menekankan bahwa kebersihan yang sejati tidak hanya mencakup fisik, tetapi juga kebersihan hati dan pikiran.
"Jika kita mengaku beriman, maka kita harus menjaga kebersihan dan kesucian kita, karena kebersihan adalah sebagian dari iman," ujar alumni Pondok Pesantren Sidogiri tersebut.
Lebih lanjut, Kiai Zuhri menjelaskan bahwa menjaga kebersihan tidak hanya sebatas kebersihan fisik, tetapi juga mencakup menjaga kesucian dari hadas kecil maupun besar. Islam, menurutnya, telah mengajarkan umatnya untuk selalu memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan sebagai bagian dari ibadah.
Selain itu, Rais Syuriah Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur ini juga menekankan pentingnya kebersihan hati dari berbagai sifat buruk seperti sombong, kikir, dan dengki. Ia menegaskan bahwa meskipun sifat-sifat tersebut tidak terlihat secara fisik, keberadaannya bisa membuat seseorang dijauhi oleh orang lain. Oleh karena itu, kebersihan batiniah juga harus menjadi prioritas bagi setiap Muslim.
"Calon ahli surga adalah mereka yang hatinya bersih. Sebab, di surga tidak akan ada orang yang masih memiliki sifat buruk. Oleh karena itu, menjaga kebersihan batiniah menjadi sangat penting," ungkapnya.
Di akhir ceramahnya, Kiai Zuhri berpesan bahwa hidup bersih adalah kenikmatan tersendiri, bahkan lebih berharga daripada sekadar kemewahan. Ia menegaskan bahwa sesuatu yang bersih memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan sesuatu yang tampak mewah tetapi tidak terjaga kebersihannya.
"Bersih itu mewah, sedangkan yang mewah belum tentu bersih," pungkasnya.
0 Komentar