Petani Besuki Dukung Serapan Gabah, Sambut Baik Harga HPP Rp 6.500/Kg


SITUBONDO
– Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Serapan Gabah yang digelar Koramil 0823/11 Besuki mendapat sambutan positif dari para petani di Kecamatan Besuki. Dalam rapat yang berlangsung di Aula Koramil Besuki pada Jumat (7/3/2025) ini, para petani menyatakan dukungannya terhadap harga pembelian pemerintah (HPP) gabah sebesar Rp 6.500 per kilogram yang diterapkan Bulog sebagai upaya menjaga ketahanan pangan nasional.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Danramil 0823/11 Besuki Kapten Inf Hadi Sutjipto, Asisten Manajer OPP sekaligus Koordinator Tim Serapan Gabah (Sergab) Situbondo Edo Rizaldo, Koordinator PPL Besuki Rudi, Babinsa Koramil Besuki, serta seluruh Ketua Kelompok Tani (Kapoktan) dan petani se-Kecamatan Besuki.

Dalam pemaparannya, Edo Rizaldo menjelaskan bahwa mekanisme penyerapan gabah dilakukan secara langsung oleh Bulog dengan harga Rp 6.500 per kilogram untuk gabah dengan kadar air maksimal 25% dan kotoran tidak lebih dari 5%. Bulog juga menerapkan sistem pembayaran uang muka (DP) sebesar 30%, dengan pelunasan saat proses penggilingan. Namun, kapasitas serapan Bulog di Kecamatan Besuki masih terbatas, hanya sekitar empat ton per hari karena kendala armada pengangkutan.

Sementara itu, Koordinator PPL Besuki menyampaikan bahwa panen raya di wilayah Blimbing akan berlangsung pada Maret hingga April. Salah satu tantangan utama dalam penyerapan gabah adalah banyaknya petani yang sudah bermitra dengan tengkulak melalui sistem pinjaman modal, yang membuat mereka sulit menjual hasil panennya langsung ke Bulog. Meski demikian, pemerintah tetap menargetkan serapan gabah di Kecamatan Besuki mencapai 200 hingga 300 ton guna menjaga stabilitas harga di tingkat petani.

Danramil 0823/11 Besuki Kapten Inf Hadi Sutjipto menegaskan bahwa peran TNI dalam mendukung ketahanan pangan adalah bagian dari Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Ia menekankan bahwa meskipun petani tidak diwajibkan menjual gabahnya ke Bulog, mereka diharapkan berkontribusi dalam menjaga cadangan pangan nasional. “Petani tidak dipaksa menjual ke Bulog, namun penting bagi mereka untuk berkontribusi dalam menjaga cadangan pangan nasional dengan menyisihkan 20% hasil panennya ke Bulog,” ujarnya.

Para petani di Kecamatan Besuki menyambut baik kebijakan HPP Rp 6.500 per kilogram karena dianggap mampu memberikan kepastian harga di tengah fluktuasi pasar. Salah seorang petani menyatakan bahwa skema ini membantu mereka menghindari kejatuhan harga saat panen raya. Dengan adanya penyerapan gabah yang terjamin, petani tidak perlu lagi terlalu bergantung pada tengkulak dan tetap dapat memperoleh keuntungan yang layak.

Diharapkan dengan koordinasi yang lebih intensif antara pemerintah, TNI, dan petani, skema serapan gabah ini dapat berjalan optimal. Selain menjaga harga agar tetap stabil, langkah ini juga diharapkan dapat memberikan jaminan kesejahteraan bagi petani serta memperkuat ketahanan pangan di tingkat nasional.

0 Komentar