Situbondo – Komitmen Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dalam mendukung program ketahanan pangan nasional kembali ditunjukkan oleh Babinsa Koramil 0823/06 Kendit, Serda Antok. Ia terjun langsung dalam kegiatan pendampingan dan pengawasan proses serapan gabah/beras oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) di Gudang Bulog Klatakan, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, Rabu (09/04/2025).
Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 153.650 kilogram beras dari berbagai mitra penggilingan diserap dan disimpan di gudang Bulog sebagai bagian dari upaya menjaga ketersediaan cadangan beras pemerintah. Kehadiran Serda Antok sebagai aparat kewilayahan tidak hanya bertugas memantau jalannya proses, tetapi juga memastikan bahwa seluruh tahapan pengiriman, penerimaan, dan pencatatan beras berlangsung dengan aman, tertib, dan sesuai dengan prosedur.
Rincian pemasokan beras yang masuk ke Gudang Bulog Klatakan pada hari itu meliputi: UD. Karya Makmur sebanyak 11.000 kg, UD. Agung Raya 10.000 kg, UD. Bersatu Jaya 10.600 kg, UD. Pesona Padi 40.000 kg, UD. Gotong Royong 48.200 kg, UD. Putra Gunung 4.000 kg, dan UD. Abadi 10.000 kg. Selain itu, dari hasil giling UD. Agung Raya tercatat menyumbang 19.850 kg beras. Total keseluruhan serapan yang dicatat pada hari itu mencapai 153.650 kilogram.
“Kami hadir sebagai bentuk komitmen TNI dalam mendampingi setiap proses penyerapan hasil pertanian warga, agar hasil panen petani terserap dengan baik dan menguntungkan,” ujar Serda Antok di sela-sela kegiatan.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari strategi sinergis antara TNI AD, Bulog, serta para mitra penggilingan untuk mempercepat distribusi beras dari petani ke gudang penyimpanan. Langkah ini penting untuk menjamin ketersediaan pasokan pangan yang cukup bagi masyarakat, terutama di tengah dinamika ekonomi dan tantangan cuaca yang bisa memengaruhi produktivitas pertanian.
Penyerapan beras dalam jumlah besar ini juga menjadi sinyal positif bagi petani lokal, bahwa hasil panen mereka mendapat tempat dan nilai yang layak dalam rantai pasok pangan nasional. Dengan terjaminnya saluran distribusi hasil pertanian, diharapkan kesejahteraan petani dapat meningkat secara berkelanjutan.
Sinergi antara Bulog, mitra penggilingan, dan Babinsa sebagai aparat kewilayahan dianggap sebagai pilar penting dalam menciptakan ekosistem pertanian yang tangguh dan adaptif. Pendampingan dari unsur TNI seperti yang dilakukan Serda Antok juga memberikan rasa aman dan dukungan moral kepada petani dan pelaku usaha penggilingan, yang selama ini menjadi ujung tombak dalam menjaga pasokan pangan di tingkat lokal maupun nasional.
Dengan pengawasan yang ketat dan pendampingan berkelanjutan, proses serapan gabah dan beras di Situbondo diharapkan semakin efisien, transparan, dan memberikan dampak positif langsung bagi masyarakat, terutama dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan di pasaran. (*)
0 Komentar